Orang tua mengirim kita jauh-jauh dari rumah, rela bekerja membanting tulang kesana kemari semata-semata supaya kita anak-anaknya bisa kuliah dan menjadi kebanggaan mereka. Tetapi juga patut kita sadari, bahwa ga semudah itu ngejalanin amanah yang orang tua berikan. Hidup bekas tanpa kekangan orang tua, siapa ya yang ga pengen? Iya gak.. Tapi sepertinya kita akan sepakat jika itu dikembalikan pada pribadi masing-masing. Toh setiap orang punya tips dan trik sendiri untuk menghadapi semua tuntutan akademis dengan tugas utama belajar , Lulus tepat waktu, dan IP yang tinggi. Amien...
Beda dengan tujuan akademis yang pasti dimiliki oleh semua mahasiswa, kecakapan dan ketrampilan hidup (pendidikan non akademis) sering kali terlupa. Pendidikan non akademis menyangkut bagaimana cara kita bertutur kata juga berkaitan dengan seberapa luas jejaring yang kita punya. Itu semua menjadi sangat penting ketika kita harus terjun ke masyarakat, mencari kerja atau mengurus banyak hal yang berhadapan langsung dengan publik. Kita gak bisa hanya mengandalkan Ilmunya guyton,sheerword dan sebagainya. Kita juga gak jamin kalo kita bisa punya jejaring yang luas hanya dengan mengandalkan cara bergaul kita sekarang. Kayaknya hal itu sempit banget,padahal dunia itu luas banget. Kita gak dapet ketrampilan itu hanya dari bangku kuliah. Banyak penelitian yang ngebuktiin bahwa IP adalah urutan ke-17 dari 20 hal yang menentukan kesuksesan seseorang (bukan berarti kita ga harus mikirin ip lho). Karena IP tetep penting,inget kan tuntutan orang tua yang awal dah kita omongin.Penentu kesuksesan terbesar adalah dari kecakapan dan ketrampilan hidup yang bisa kita dapet dari organisasi. Bukan bikin surat dan proposalnya, bukan so eksisnya tapi semua masalah yang ada di organisasi dan nuntut kita untuk berfikir ekstra yang membuat kita besar. Kita dituntut untuk bisa membagi waktu, dianjurkan untuk berpikir diluar pemikiran kita yang luar biasa dan kita dibasakan untuk menghadapi orang banyak dari berbagi kalangan.Inilah yang sebenarnya bisa dijadikan batu loncatan bagi kita semua.
IP dan Organisasi gak selamanya bertolak belakang, yakin deh. Malah orang yang berorganisasi dan tetep gak melalaikan kewajibanya di dunia akademik termasuk orang hebat yang bisa mengembangkan kemampuan otak kanan dan otak kiri mereka.Kalo ga percaya liat deh di sekeliling kalian, banyak koq orang-orang besar besar didunia akademik dengan background organisasi. Maka jadi akademisi yang berorganisasi sama sekali gak nyeremi kawan. Jangan jadi mahasiswa standar yang gak punya ketrampilan dan kemampuan apa-apa. Organisasi Cuma satu dari banyak pilihan. Intinya adalah bagaimana kita bisa mengembangkan diri dan melebarkan sayap dengan leluasa lalu terbanglah melihat dunia dan mencapai semua mimpi-mimpi kita. Kebanggaan orang tua menanti kita di depan sana. Yakin Usaha Sampai!
0 komentar: on "IP vs Organisasi"
Posting Komentar